Memoles Wajah Kemiskinan Lewat Program Humanis Pj. Wako Pekanbaru

Senin, 12 September 2022

DIRGANUSANTARA.COM-Kredibiltas sosok Muflihun, S.STP., M.AP langsung terbaca, saat "kursi" Jabatan Wali Kota Pekanbaru dia duduki.

Begitu dilantik Gubernur Riau, 23 Mei 2022 silam, Muflihun langsung "turun" ke "jantung" problema warganya.

"Saya mesti lebih dulu memulihkan memudarnya kepercayaann masyarakat pada pemetintah," kata Muflihun kepada Wahyudi El Panggabean dari ForumKerakyatan.Com dalam beberapa kesempatan.

Selanjutnya, menyusuri ceruk-ceruk kota menjadi rutinitas Muflihun. Yang pasti, Pekanbaru tidak sebatas problema banjir dan tumpukan sampah.

Syah saja. Muflihun terlihat akrab di titik rawan banjir & sampah. Muflihun mafhum betul: Sampah dan banjir ibarat sekeping koin.

Penanganannya juga mesti terpadu. Bersamaan. Untuk itulah Gubernur Riau saat melantiknya berpesan khusus: "Atasi masalah banjir!" Hasilnya?

"Luar biasa. Sudah sepuluh tahun kawasan ini jadi langganan banjir. Baru pak Muflihun yang bisa mengatasinya," kata Dwika warga kawasan Jalan Soekarno - Hatta, Pekanbaru.

Cerita miring tentang sampah sekaligus buyar dari gunjingan warga Pekanbaru. "Alhamdulillah! Saat ini tidak ada lagi sampah yang menumpuk," ujar Surti, warga Sukajadi.

Di luar persoalan klasik "Sampah-Banjir", Muflihun kian jauh memasuki relung problema warganya. Rajin berkeliling dan berdialog langsung dengan warga di titik marginal.

"Banyak problema yang terungkap dari ranah kemiskinan kota ini," tutur Muflihun dengan raut wajah sedih.

Di antara masalah kemanusiaan  itu: kesulitan biaya pendidikan, transportasi bagi lansia yang ingin berobat. Hingga pendanaan prosesi warga yang meninggal.

"Solusi untuk semua peri-persoalan ini, saya mesti memprioritaskan penggunaan APBD Kota Pekanbaru tahun 2023  fokus untuk masyarakat," kata Muflihun.

Untuk itulah, sebagai Pj. Wali Kota Pekanbaru, Muflihun tampil dengan beberapa terobosan baru berupa  Program Humanis (Program Kemanusiaan)

Kesatu, Dokter Siaga 24 Jam di setiap Puskesmas Kota Pekanbaru.  Mulai Oktober 2022 nanti.

"Orang tua yang sakit tinggal telepon ke Puskesmas. Nanti akan dijemput," katanya.

Kedua, menyantunii warga yang anggota keluarganya meninggal dunia. Pemko Pekanbaru akan memberikan bantuan Rp1 juta kepada ahli waris. Program ini akan dianggarkan pada APBD 2023.

"Keluarga yang kemalangan perlu merasakan bantuan pemerintah. Ahli waris bisa memanfaatkan bantuan ini untuk sejumlah keperluan yang dibutuhkan," katanya.

Berdasarkan data yang ada, kata dia, dalam satu tahun ada sekitar 1.500 orang yang meninggal. Dengan demikian, besaran anggaran bakal dialokasikan sesuai dengan jumlah warga yang meninggal dunia dalam satu tahun.

Nantinya, setiap warga kurang mampu yang meninggal dunia dipastikan terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) terlebih dahulu sebelum diberikan bantuan.

Ketiga, beasiswa bagi masyarakat yang kurang mampu. Jumlah dana beasiswa yang diberikan memang masih terbatas.

"Memgingat  kondisi keuangan saat ini," kata Muflihun optimis. Sebuah program yang dinantikan warga Pekanbaru.

Luar biasa. Program beasiswa ini sudah 8 tahun absen dari APBD Kota Pekanbaru.Pj. Wako Pekanbaru, Muflihun, kembali mengaktipkannya.
Bravo, Pak Muflihun! ***