Pemimpin-Pemimpin Dunia yang Menerima dan Menolak Divaksin Corona

Ahad, 20 Desember 2020

DirgaNusantara – Sejumlah pemimpin negara di dunia telah maju ke depan, bersedia menjadi orang yang disuntik vaksin Corona di hadapan publik. Namun ada pula pemimpin negara yang menolak vaksin.
Berikut adalah nama-nama pemimpin negara di dunia yang bersedia dan tidak bersedia divaksin COVID-19, dihimpun detikcom dari berbagai sumbar hingga Sabtu, 19/12/2020.

1. Presiden RI Jokowi

Di belahan Asia, Indonesia punya pemimpin yang bersedia disuntik vaksin pertama kali di negaranya. Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk menjadi penerima vaksin pertama supaya masyarakat yakin bahwa vaksin ini aman.

“Saya juga ingin tegaskan lagi, nanti saya yang akan menjadi penerima pertama divaksin, pertama kali,” kata Jokowi dalam siaran YouTube Sekretariat Presiden, Rabu, 16/12/2020 lalu.

Vaksin dari Sinovac baru saja datang dan sedang diproses BPOM dan MUI sebelum didistribusikan.

“Hal ini untuk memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada masyarakat bahwa vaksin yang digunakan aman,” kata dia.

2. Wapres AS Mike Pence

Di belahan Barat, ada Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence yang tampil disuntik di depan mata publik lewat siaran langsung televisi. Dia diinjeksi vaksin Pfizer-BioNTech bersama istrinya bernama Karen serta Kepala Bedah Jerome Adam.

“Rakyat Amerika bisa percaya: Kami telah divaksinasi dan mungkin dalam waktu beberapa jam mendatang ada dua vaksin yang aman,” kata Pence, sebagaimana dilansir The Associated Press (AP), Jumat (18/12) kemarin. Dia menanti vaksin bikinan Moderna yang masih berproses di FDA, semacam BPOM-nya AS.

3. Sekjen PBB Guterres

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyatakan siap disuntik vaksin COVID-19 di depan publik.

“Dan jelas, saya tidak ragu melakukannya di depan publik,” kata Guterres, dilansir Xinhua News Agency, Kamis, 10/12/2020 pekan lalu.

4. Dirjen WHO Tedros

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga punya pemimpin yang tanpa ragu disuntik vaksin. Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyampaikan hal itu, meski dia akan berbesar hati untuk mengantre supaya tidak mengambil hak orang lain yang lebih diprioritaskan untuk divaksin.

“Saya perlu memastikan bahwa itu giliran saya. Saya tidak ingin mengambil vaksin milik siapapun,” kata Tedros, dilansir AFP, Sabtu, 5/12/2020 lalu

Dia mengapresiasi Presiden terpilih AS Joe Biden yang sebelumnya menyatakan bersedia divaksin di depan kamera. Ada pula Bill Clinton, George W Bush, dan Barack Obama yang menyampaikan niatan dan kesediaan serupa. Mereka semua disebut Tedros sebagai ‘influencer’ dunia.

5. Presiden terpilih AS Joe Biden

Dilansir Reuters, dan CNN, Jumat (4/12) lalu, Joe Biden berkata bahwa dirinya akan ‘senang’ untuk mendapat suntikan vaksin Corona secara publik untuk menunjukkan keamanannya kepada warga AS. Biden menyebut dirinya akan melakukan hal itu jika pakar penyakit menular terkemuka AS, Dr Anthony Fauci, menyatakan vaksin itu aman digunakan.

Tidak hanya Biden, Wapres terpilih AS, Kamala Harris juga akan ikut disuntik vaksin Corona secara publik untuk mendorong kepercayaan rakyat AS terhadap keamanan vaksin tersebut.

“Saat itulah saya akan berdiri di hadapan publik (untuk disuntik vaksin Corona),” ujar Biden.

6. Presiden Brasil Bolsonaro menolak

Beranjak ke selatan Benua Amerika, ada pemimpin negara Brasil yang ogah disuntik. Dia adalah Presiden Jair Bolsonaro.

Bolsonaro menyebut vaksin Corona bisa memiliki efek samping, yang disebutnya, bisa saja mengubah manusia menjadi buaya atau membuat wanita berjanggut. Klaim Bolsonaro yang tidak berdasar itu dilontarkan saat peluncuran program vaksinasi Corona pada Rabu, 16/12/2020 waktu setempat

Seperti dilansir AFP dan Associated Press, Sabtu, 19/12/2020, Bolsonaro yang sejak awal pandemi selalu meremehkan bahaya virus Corona ini, bersikeras menyatakan dirinya tidak akan disuntik vaksin Corona, bahkan saat negaranya mulai meluncurkan program vaksinasi Corona massal.

“Dalam kontrak Pfizer sangat jelas dinyatakan: ‘kami tidak bertanggung jawab atas efek samping apapun’. Jika Anda berubah menjadi buaya, itu masalah Anda,” ucap Bolsonaro dalam pernyataannya.

Vaksin Corona buatan Pfizer-BioNTech tengah menjalani uji klinis di Brasil selama beberapa pekan, namun sudah mendapat izin penggunaan darurat dan mulai disuntikkan kepada warga sipil di Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

“Jika Anda menjadi manusia super, jika seorang wanita mulai menumbuhkan janggut atau jika seorang pria mulai berbicara dengan suara feminin, mereka tidak ada hubungannya dengan itu,” sebut Bolsonaro merujuk pada pihak produsen vaksin. “Atau lebih buruk, itu mempermainkan sistem kekebalan kita,” imbuhnya.

Sumber: Detik.com