Pilihan
Nama Provinsi Sumatera Barat Diusulkan Berganti Daerah Istimewa Minangkabau
Jam Gadang di Bukittinggi menjadi salah satu ikon Sumatera Barat. (Foto: ddtc)
JAKARTA(DNC)-Nama Provinsi Sumatera Barat tengah diusulkan berganti menjadi Daerah Istimewa Minangkabau. Usulan itu disampaikan Anggota Komisi II DPR RI bidang urusan dalam negeri, Guspardi Gaus.
Menurut Guspardi, tim Kerja Badan Persiapan Provinsi Daerah Istimewa Minangkabau (BP2DIM) telah menyelesaikan naskah akademik. “Naskah akademik merupakan langkah positif dan sebuah kemajuan,” kata Guspardi, Kamis (11/3/2021) di Jakarta.
Namun demikian, Guspardi meminta tim melibatkan berbagai unsur dan tokoh masyarakat agar memiliki kesamaan pandang terhadap perubahan nama tersebut. Politisi PAN ini menyebut, Komisi II saat ini sedang mengkaji revisi undang-undang beberapa provinsi.
Terdapat beberapa poin yang sudah tidak cocok lagi dengan perkembangan zaman. Satu di antaranya Undang-undang pembentukan Provinsi Sumbar yang berdasarkan Republik Indonesia Serikat 1958.
Selain itu, juga beberapa provinsi di Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Bali. “Sebetulnya Sumbar jauh lebih prioritas jika dibandingkan dengan provinsi lain. Karena Sumbar satu-satunya masyarakat yang berdasarkan matrilineal, kemudian kekhasan adatnya itu berkelindan dengan agama,” katanya.
Anggota DPR dari daerah pemilihan Sumbar ini menyarankan tim untuk mengkaji lebih dalam segala aspek soal perubahan nama menjadi Daerah Istimewa Minangkabau.
Sebelumnya, pergantian nama Provinsi Sumatera Barat sempat disuarakan Politisi Partai Gerindra Fadli Zon tahun 2020. Fadli Zon mengungkapkan hal itu dalam unggahan akun Twitter-nya, Rabu (23/9/2020).
Fadli Zon memberikan penjelasannya melalui sebuah utas dalam Twitternya tersebut. Wacana mengubah nama Provinsi “Sumatera Barat” menjadi Provinsi “Minangkabau”, lanjutnya, sebenarnya bukan hal baru, bahkan sudah muncul sejak 1970-an.
Namun gagasan itu kini semakin relevan. Meskipun lahir di tanah Jawa, sebagai keturunan Minang Fadli mengaku setuju usulan penggantian nama tersebut.
Nama Minangkabau memang jauh lebih tepat dipakai jika ditinjau dari sisi sejarah dan kebudayaan. “Apalagi, secara demografis, 88,35 persen masyarakat yang hidup di Sumatera Barat memang berasal dari etnis Minangkabau,” katanya.
Sumber : Fokussumbar.co.id / Editor:Erwin komeng
Berita Lainnya
Ramadhan 1444 H Penuh Berkah, DPP BRIGADE "Berbagi Ta’jil"
Jakarta, Relawan BRIGADE (Barisan Ganjar Terdepan)berbagi Ta'jil Dep.
Fitnah Bertebaran Merusak Citra PT PHR, Ketua KNPI Riau Bilang ini, Bikin Merinding!
PEKANBARU-- Banyaknya Gelombang Penolakan sekelompok masyarakat terhadap Kinerja PT Pertamina Hul.
Diduga,Pengusaha Ilegalloging DL kebal Hukum
DIRGANUSANTARA.COM-Dumai --Meskipun undang undang No 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pembera.
BFLF LSM'ACUT Jelang Ramadhan Salurkan Santunan 190 Sak Beras Dalam Berbagai Kegiatan.
DIRGANUSANTARA.COM-Lhokseumawe, Alhamdulillah, Syukur kehadirat Allah SWT yang telah member.
Senator Abdullah Puteh "Selaturrahmi Lobster" di Aceh Jaya
DIRGANUSANTARA.COM-CALANG - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Aceh Jaya T. Reza Fahlevi, SE., M.
Teuku Syafruddin Ketua BARIGADE SUMUT "Hadiri Penyambutan Kedatangan Bapak Ganjar Pranowo "
Medan Ketua BARIGADE SUMUT menghadiri acara penyambutan kedatangan Bap.