Pilihan
Dua Kelompok Besar yang Incar Kursi Megawati di PDIP
Kader PDIP yang punya posisi di pemerintahan punya peluang besar untuk menggantikan Megawati, bila variabel trah Soekarno dikesampingkan. Foto/dok.SINDOnews
JAKARTA (DNC)- Belum lama ini, Megawati Soekarnoputri menyatakan siap digantikan orang lain sebagai ketua umum PDIP. Asal, penggantinya harus bisa membawa PDIP menjadi partai besar di Indonesia. Lalu, siapa yang berpeluang menggantikannya?
Pengamat Komunikasi Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio mengungkapkan ada dua kelompok besar di internal partai berlambang banteng bermoncong putih itu. Dua kelompok besar itu, kata Hendri Satrio adalah trah Soekarno dan non trah Soekarno.
"Kalau kemudian dipilih non trah Soekarno saya sih yakin mekanisme keterpilihannya akan seperti partai-partai politik lain, apa itu? Pejabat pemerintah memiliki peluang lebih besar untuk menjadi ketua umum," ujar Hendri Satrio kepada SINDOnews, Selasa (30/3/2021).
Maka itu, menurut Hendri Satrio, wajar nama-nama seperti Presiden Joko Widodo (Jokowi) atau Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan muncul ke permukaan sebagai calon pengganti Megawati Soekarnoputri di PDIP. Sementara trah Soekarno, kata dia, juga terdapat dua kelompok, yakni trah Megawati Soekarnoputri dan trah non Megawati.
"Kalau non Megawati Soekarnoputri ada Mas Guntur, Mas Guruh, atau cucu Soekarno juga Mba Puti Guntur, tapi menurut saya sih kelihatannya masih akan berada di trah Megawati Soekarnoputri," katanya.
Sebab, diakui Hendri Satrio, Megawati Soekarnoputri atau trah Soekarno ini perekatnya PDIP. "Jadi kalaupun Megawati lengser, saya rasa yang akan meneruskan adalah trah Megawati Soekarnoputri. Nah siapa aja itu, ada dua nama sebetulnya ada di permukaan dan sudah wajar kita lihat," tuturnya.
Hendri mengatakan, salah satu trah Megawati adalah Puan Maharani yang kini menjabat Ketua DPR RI. "Ini kan lengkap pengalamannya di legislatif, di eksekutif. Terus kemudian yang kedua, Mas Prananda Prabowo, nah ini memang jarang sekali keluar," katanya.
Prananda Prabowo atau akrab disapa Mas Nanan itu, kata Hendri Satrio, banyak berkecimpung pada strategi pembesaran atau kemajuan PDIP. "Sebetulnya kalau dua nama (Puan dan Prananda, red) tadi ternyata tidak dipilih atau belum bisa memenuhi ekspektasi, mungkin kader PDIP dan Ibu Megawati bisa mempertimbangkan anak pertama Megawati yaitu Mohammad Rizki Pratama atau Mas Tatat," katanya.
Hendri menilai Mohammad Rizki Pratama jarang terlihat di publik karena memang jarang sekali masuk ke politik. "Lebih konsentrasi sebagai pebisnis, tapi secara mistis dan biologis mirip dengan kakeknya, Bung Karno, jadi mirip banget tuh dia, secara pebisnis gitu ya dan biologis kelihatan," imbuhnya.
Sumber : Sindonews / Editor : Erwin komeng
Berita Lainnya
MTT dan Rumah Zakat Gelar Khitanan Massal di Masjid Al-Ikhlas Rumbai
DIRGANUSANTARA.COM-PEKANBARU, 26 Desember 2024 – Majelis Telkomsel Taqw.
Perayaan Natal Bersama Warga Binaan Lapas Bengkalis Penuh Khidmat
DIRGANUSANTARA.COM-Bengkalis - Dalam semangat Natal yang penuh damai dan kasih, Lembaga Pemasyara.
Kuatkan Hubungan Dengan Ormas, Sugiyarto Kunjungi Markas GRIB Jaya Dumai
DIRGANUSANTARA.COM-DUMAI – Wakil Wali Kota Dumai terpilih, Sugiyarto, m.
Rumah Zakat Riau Gelar Indonesia Mendongeng 11 di SD Juara Pekanbaru
DIRGANUSANTARA.COM-PEKANBARU- 25 September 2004 – Rumah Zakat kembali m.
Kapolres beserta ketua cabang Bhayangkari Pelalawan kunjungi Pos PAM Nataru 2024 dan Pengamanan Ibadah Natal 2024.
DIRGANUSANTARA.COM-PELALAWAN - Polres Pelalawan lakukan rangkaian peninjauan pelaksanaan pengaman.
69 Warga Binaan Rutan Dumai Terima Remisi Natal 2024
DIRGANUSANTARA.COM-DUMAI– Sebanyak 69 warga binaan di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB (Rutan) Du.